IP

Sejarah singkat rivalitas derby manchester

Posting Komentar

SEJARAH SINGKAT DERBY MANCHESTER






City dan United memiliki rekor kehadiran penonton di kandang tertinggi dalam sejarah sepak bola Inggris. City pada tahun 1934 dengan rekor kehadiran 84.569 dan United pada tahun 1948 dengan rekor kehadiran 83.260 di mana pada waktu itu United bermain di Stadion Maine Road karena Old Trafford mengalami kerusakan selama Perang Dunia Kedua.

Meski United berusia dua tahun lebih tua dari City namun bagi penduduk asli kota Manchester United adalah klub palsu. Hal ini ada benarnya apabila kita melihat letak geografis markas kedua kesebelasan. Markas City, entah itu Maine Road atau Etihad Stadium berada persis di pusat kota Manchester.

Sedangkan markas United yaitu Old Trafford berada persis di luar batas kota. Hal ini yang membuat para pendukung Manchester City kerap mengejek United meski usia United sebenarnya dua tahun lebih tua dari The Cityzens. Selain sebutan tim palsu, Setan Merah juga kerap disebut sebagai klub pinggiran. Meski begitu, faktanya United tetap berhak memakai nama Manchester di depan kata United.

Frekuensi Derby Manchester menjadi panas ketika memasuki era 1970-an. Pada Desember 1970, Best mematahkan kaki Glyn Pardoe. Musim berikutnya Best saling tuding dengan Francis Lee mengenai siapa yang lebih banyak diving dalam derby Manchester tersebut. Pada musim 1973/1974, Mike Doyle (Man City) dan Lou Macari (Man United) tidak ingin keluar lapangan meski menerima kartu merah. Wasit bahkan sampai turun tangan untuk memerintahkan kedua kesebelasan kembali ke kamar ganti dan tidak boleh keluar sampai Doyle dan Macari menerima hukuman tersebut.

Pertandingan Derby Manchester paling menarik tentu ketika tumit Dennis Law, yang ketika itu bermain untuk Manchester City, mengirimkan United ke Divisi Dua. Gol yang tidak diinginkan tersebut adalah catatan terakhir Law sebagai pesepakbola professional. Gol ini seolah menjadi penegas bahwa di era 70-an City lebih unggul dari Si Merah.

Setelah kejadian tersebut, rivalitas keduanya kerap berjalan biasa-biasa saja. Namun sisi biru mengalami rasa kecemburuan yang luar biasa ketika kedua tim menjalani nasib yang berbeda di era 1990-an. Di saat Manchester United mengumpulkan gelar demi gelar, City lebih dikenal sebagai tim yoyo alias lebih banyak naik turun divisi dibanding berprestasi. Secara tidak langsung, Klub Kota dikalahkan Klub Pinggiran.


AWAL MULA RIVALITAS KEDUA TEAM









- Pertemuan pertama antara kedua tim terjadi pada tanggal 12 November 1881, ketika itu City masih bernama West Gorton (St. Marks) dan tuan rumah United yang masih bernama Newton Heath. Pertandingan berakhir 3-0 untuk kemenangan United. Pertandingan digambarkan oleh Reporter Ashton sebagai "pertandingan yang menyenangkan". Pada saat itu, United dan City adalah dua dari sekian banyak klub pemula yang berada di Manchester Raya (Greater Manchester). Kedua klub tumbuh sama besarnya pada tahun 1880-an. Pada 1890-an pertemuan kedua klub disebutkan sebagai pertemuan dua klub lokal.

Tetapi pasangan kedua klub ini menjadi tim yang dominan di daerah Manchester, dengan menjadi pemenang Piala Manchester setiap tahun dari tahun 1888 hingga 1893 baik itu Newton Heath atau Ardwick (nama sebelum berubah menjadi Manchester City). Kedua tim bergabung dengan Aliansi Sepak bola (Football Alliance), yang merupakan saingan dari Liga Sepak bola (Football League). Football Alliance hanya berumur pendek dengan 3 musim kompetisi. Selama periode ini kedua klub selalu gagal dalam usahanya untuk mendapatkan dukungan pemilihan masuk ke Liga Sepak bola (Football League). Newton Heath gagal pada tahun 1889, 1890 dan 1891 sedangan Ardwick pada tahun 1891. Kedua klub akhirnya bisa bergabung di Football League pada tahun 1892. Newton Heath bergabung dengan Divisi I, dan Ardwick bergabung dengan Divisi II yang pada saat itu baru dibentuk.

Pertemuan pertama meraka di Football League akhirnya terjadi lagi di musim 1894-95 di mana Newton Heath mengalahkan Manchester City 5-2 di Hyde Road (tahun 1894 Ardwick sudah berubah namanya menjadi Manchester City).

Pada tanggal 26 Februari 1889 di Lapangan Belle Vue Athletic, dengan menggunakan lampu sorot dan disaksikan 10.000 orang, Newton Heath mengalahkan Ardwick 3-2. Pertandingan itu dimainkan dalam rangka mencari dana bantuan bencana akibat meledaknya tambang batubara Hyde, yang menyebabkan kematian 23 orang penambang.

Pertemuan pertama antara kedua klub dalam memperebutkan tingkat tertinggi divisi pertama sepak bola Inggris terjadi pada Desember 1906. City menang 3-0 dan membuka peluang untuk mendapatkan hadiah £1000, angka yang sangat besar untuk masa itu. Pada waktu itu City sedang menderita, akibat efek dari skandal keuangan yang mendera City. City dinyatakan bersalah karena membuat neraca pembayaran gaji pemain yang melebihi standar. Akibatnya tujuh belas pemain diskors dan dilarang mewakili klub lagi, termasuk para pemain inti City yang telah memenangkan Piala FA 1904. Ketika masa skorsing berakhir pada Januari 1907, empat pemain (Jimmy Bannister, Herbert Burgess, Billy Meredith dan Sandy Turnbull) bergabung dengan United, di mana mereka membantu United meraih gelar liga pertama mereka pada tahun 1908. Berbeda dengan keadaan sekarang, perpindahan tersebut umumnya disambut dengan baik untuk membantu sesama klub Manchester. Musim berikutnya Turnbull menjadi pemain pertama yang diusir keluar lapangan dalam derby Manchester.

Sebelum Perang Dunia Kedua, sebagian besar pendukung sepak bola di Manchester menyaksikan City dan United secara bergantian, setiap minggunya. Setelah perang, persaingan kuat kedua klub menjadi berkembang dan menjadi tidak biasa.

- Rivalitas keduanya kembali panas ketika di era millennium, Roy Keane mendaratkan kakinya ke arah lutut Alf Inge Haaland. Keane membalaskan dendamnya yang terjadi empat tahun lalu ketika menuding Haaland sebagai penyebab dirinya mengalami cedera ligament. City kerap beberapa kali mengalahkan United, salah satunya adalah partai derby Manchester terakhir mereka di Maine Road yang dimenangi City 3-1.

Kedatangan Sheikh Mansour yang mengambil alih City menambah bumbu dalam rivalitas antara United dan City. Gelontoran uang dan pemain-pemain mahal perlahan membuat The Cityzens menjadi tim yang ditakuti. Perekrutan Carlos Tevez serta ejekan Fergie yang menyebut City sebagai “Tetangga Berisik” adalah awal mula dari persaingan kedua kesebelasan di era modern.

Fans City akhirnya mampu membuat fans United berhenti mengibarkan spanduk “34 years” yang ikonik tersebut setelah di musim 2011/2012, mereka mengalahkan United dalam perburuan gelar Premier League. Mereka juga berhasil memberikan kekalahan terburuk sepanjang sejarah United dan Sir Alex Ferguson berkat kemenangan 6-1 di Old Trafford.

Hal ini membuat para penggemar United mulai mewaspadai manuver City yang perlahan mulai mengambil alih status sebagai yang terbaik. Meski dari segi perolehan gelar Manchester City masih kalah jauh, namun dalam enam musim terakhir, United hanya bisa satu kali saja finis di atas rival sekotanya tersebut.

Membicarakan kedua kesebelasan ini tidak melulu soal rivalitas, masih ada nilai-nilai sportifitas yang kerap mereka tunjukkan dalam setiap pertemuannya. Manchester City sempat meminjamkan stadion mereka saat itu (Maine Road) pada musim 1946/1947 untuk dijadikan kandang sementara United sembari menunggu selesainya proses renovasi Old Trafford yang ketika itu hancur karena bom.

Pada Februari 2008, United memberikan syal biru secara gratis kepada penggemar Manchester City untuk pertandingan derby Manchester yang ketika itu bertepatan dengan 50 tahun tragedi Munich. Meski United saat itu harus kalah 1-2 di Old Trafford, namun kedua suporter saat itu tidak melakukan chant yang berbau saling ejek antara kedua kesebelasan.




PEMAIN YANG PERNAH MEMBELA KEDUA KLUB



Menurut catatan transfer pertama antara kedua klub terjadi pada tahun 1906. Selama musim 1905-06 City yang terlibat dalam skandal keuangan, mengakibatkan penangguhan tujuh belas pemainnya, termasuk sebagian besar tim yang telah memenangkan Piala FA 1904. United mentransfer empat pemain City yaitu Billy Meredith, Sandy Turnbull, Herbert Burgess dan Jimmy Bannister. Keempatnya kemudian menjadi bagian dari tim yang memenangkan trofi besar pertama United, tahun 1908 di kejuaraan liga.

Dalam beberapa tahun terakhir, transfer langsung antara klub jarang terjadi. Carlos Tévez bergabung dengan City pada tahun 2009 setelah menghabiskan dua musim masa pinjaman sebelumnya di United

Matt Busby sudah tampil lebih dari 200 kali semasa menjadi pemain untuk Manchester City pada tahun 1920-an dan 1930-an, memenangkan medali Piala FA tahun 1934. Setelah Perang Dunia Kedua selesai, Busby kemudian menjadi manajer di Manchester United selama 24 tahun dan benar-benar mengubah klub. Dengan United ia memenangkan Piala Eropa, lima gelar liga dan dua Piala FA, dan membangun kembali tim setelah tujuh pemain tewas dalam kecelakaan udara Munich pada tahun 1958.

Steve Coppell bermain lebih dari 300 pertandingan sebagai pemain sayap kanan untuk United, memenangkan Piala FA tahun 1977. Ia kemudian menjadi manajer City pada tahun 1996, tetapi mengundurkan diri setelah hanya 32 hari menjadi manajer, dan menjadi manajer tersingkat dalam sejarah City.





Jangan lupa share...komentar kalian sangat berarti bagi kami. Wassalam...!




ARTIKEL TERKAIT


-daftar juara klub liga premier inggris


-klub yang tak pernah terdegradasi premier inggris





Trimakasih sudah berkunjung kesini.
Jangan lupa berkomentar karna kritik dan saran kalian sangat berguna bagi kami.

Silahkan di share jika artikel ini bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter